Add me on Google+
Add me on Facebook

Bahan Pengawet Mummy Berasal dari Nusantara

DiTerbitkan Label: pada jam
Berdasarkan temuan kamper atau kapur barus sebagai bahan pengawet
pada mummy Fir’aun, Raja Mesir Kuno, Prof.Mohammad Yamin
memperkirakan bahwa kamper sudah diperdagangkan sejak 6000 tahun
lalu. Ada tiga daerah utama penghasil kapur barus, yaitu Sumatera,
Semenanjung Melayu, dan Borneo (Kalimantan).
Daerah di Sumatera yang sering disebut-sebut dalam berbagai sumber
tertulis – manuskrip catatan tertua yang ditulis oleh Ptolemeus,
seorang filsuf Alexandria pada abad I Masehi – adalah Barus, suatu
kota kuno di pantai barat Sumatera, yang terletak antara Sibolga dan
Singkel, yang sekarang masuk wilayah Sumatera Utara.
Selain kapur barus, barang hasil bumi berharga dari Nusantara yang
ditemukan di wilayah Timur Tengah adalah cengkih. Ketika menggali
situs rumah seorang pedagang yang berasal dari tahun 1700 Sebelum
Masehi (3700 tahun lalu) di Terga, Efrat Tengah, Iraq, Arkeolog
Dr.Giorgio Buccellati terkagum-kagum dan seolah tak percaya pada
penglihatannya sendiri, ketika menemukan wadah berisi benda seperti
cengkih
“Sisa-sisa tanaman yang kami sebut cengkih itu sekilas tidak seperti
cengkih yang sesungguhnya, dan kesan yang sama juga dikemukakan
oleh Prof.Kathleen Galvin, ahli paleobotani (Tanaman Purbakala) kami
ketika itu. Tetapi , bagaimana jika hasil uji benda itu benar-benar
cengkih? Mengapa hal tersebut luar biasa? Hal ini terjadi karena di
muka bumi hanya ada satu tempat di mana cengkih dapat tumbuh kala
itu, yaitu kepulauan Maluku, sebuah kepulauan kecil yang berada di
Nusantara.” Ujar Dr.Giorgio Buccellati dalam E-mail kepada Robert
Dick-Read pada 11 April 2002. Dimuat dalam buku Robert Dick-Read,
Penjelajah Bahari , penerjemah Edrijani Azwaldi, (Bandung: Mizan,
2008), halaman 38.
Bila di kawasan Timur Tengah ditemukan barang-barang dari
Nusantara, ternyata di Pulau Timor ditemukan benda-benda dari Timur
Tengah. Arkeolog Inggris, Dr.Julian Reade menemukan sisa-sisa fosil
biri-biri di situs bekas pemukiman sekitar tahun 1500 SM, yang
berjarak beberapa ratus mil sebelah selatan Kepulauan Maluku.
Kemudian muncul pertanyaan : Mengapa benda-benda tersebut bisa
berada di Pulau Timor (Nusantara) dan di Timur Tengah pada masa itu?
Saling bertukar tempat, satu dengan lainnya.
Robert Dick-Read menggambarkan hipotesis Moh.Yamin: “Ada
kemungkinan perdagangan lewat laut kemudian diteruskan lewat darat,
antara Mediterania dan Nusantara yang sudah cukup mapan selama
ribuan tahun. Hal ini terjadi, jauh dari aliran kegiatan antara Indus dan
Babilonia, barang-barang dari Mesir secara pasti mencapai Efrat
Tengah sejak 1700 SM, bahkan mungkin jauh lebih awal.”
Robert Dick-Read menolak teori bahwa bangsa Persia, Arab, dan India
adalah pelaku perdagangan kuno kala itu, bahkan hingga masa Romawi
abad I Masehi. Menurutnya bangsa Persia) dan Arab masih berada di
pantai-pantai dengan perahu kecil mereka, begitu pula tak ada kapal-
kapal India yang pernah mengirim barang-barang menyeberangi lautan
lepas samudera menuju Laut Merah dalam pelayaran menuju Romawi.
Robert menambahkan, mereka bukan pelaut dari China, sebab bangsa
China baru berlayar ke Asia Tenggara sekitar abad ke-7. Mengutip
hipotesis “Polinesia” Hornell, Robert Dick-Read menyebut mereka
sebagai pelaut misterius Austronesia.
Menurut ahli genetika dari Universitas Oxford, Stephen Oppenheimer,
asal pelaut Austronesia adalah dari Nusantara. Robert pada riset
terbarunya, akhirnya menyebut hanya pelaut dari Nusantara yang
mampu belayar di samudera luas, dengan kapal-kapal bercadik mereka
yang kuat, karena terbuat dari kayu trembesi dan kayu jati,
membatalkan teori lamanya yang dikenal Teori Hipotesis Out of
Taiwan.
Pendapat ini diakui pula oleh arkeolog Universitas Indonesia, Prof.Agus
Aris Munandar melalui penelitian Situs Pasemah, Lembah Bada, dan
Goa Made. Berdasarkan kronologi secara akurat, topeng perunggu yang
ditemukan di Goa Made telah dibuat pada tahun 3000 SM (5000 tahun
lalu), lebih tua dari kebudayaan perunggu Dong-son di Vietnam.
Temuan arkeologi telah memecahkan hipotesis tentang bangsa
Austronesia yang melakukan pelayaran dengan wilayah Timur Tengah.
Mereka diidenfikasi berasal dari dua wilayah, yaitu Jawa dan Sumatera.
Berdasarkan fakta ini, boleh disimpulkan bahwa: Tanpa pelaut
Nusantara, tidak ada mummy Fir’aun dan Piramida Mesir. Kenapa
demikian? Sebab jasad Fir’aun, Raja Mesir Kuno, dapat tetap awet
berkat bahan pengawet yang di datangkan dari Nusantara, berupa
kapur barus. Lalu apa gunanya Piramida Mesir tanpa adanya mummy
raja-raja Mesir Kuno?

1 komentar:

  1. Agen Judi MGMCASH88 Online Terbesar Dan Terpercaya Indonesia.
    Bergabunglah Bersama Kami Para Member Yang Setia Di MGMCASH88,
    Bagi Anda Yang Belum mempunyai ID , Silahkan Melakukan Registrasi (Daftar).

    Hanya 1 Rekening Anda Sudah Bisa Bermain Semua Game yang ada DI MGMcash88
    Ini adalah list game yang ada di MGMcash88 :

    - SBOBET BOLA
    - SBOBET CASINO
    - ION CASINO
    - MAXBET
    - TANGKAS 365
    - 368bet
    - SABUNG AYAM
    - CBO855
    Tersedia Game Baru kami Fish Hunter ( Tembak Ikan )

    PROMO BANDAR ONLINE MGMCASH88 :
    -Bonus Depo Bola 50%
    -Bonus Cashback Bola 5% - 10%
    -Bonus Depo Casino 3%
    -Bonus Rollingan Casino 0.7%
    -Bonus Referal Bola 3% MenangKalah teman
    -Bonus Referal Casino 1% MenangKalah teman

    Costumer Service 24 Jam Online :
    Pin BBM : 7B2Ec260
    Pin BBM khusus : mgmcash8

    Whatsapp atau nomor sms :
    +66615620266
    YM : mgmcash88

    BalasHapus
-= PERATURAN BERKOMENTAR =-
[+] Berkomentarlah Dengan Sopan Dan Baik
[+] Blogger yang baik selalu meninggalkan jejaknya setelah membaca
[+] Jika Anda tidak mempunyai akun blog, anda bisa menggunakan => Name/url untuk berkomentar
[+] Gunakan komentar Facebook jika anda mengalami kesulitan berkomentar
[+] Anda komentar saya komentar kembali diblog anda 100%
[+] Anda Follow saya Follow back 100%

Jangan Lupa Follow blog saya ini kawan Dan Terima kasih sudah Berkomentar

♫♫♫♫ Terima kasih sudah berkunjung dan tinggalkan komentar anda♫♫♫♫

Back to Top